Text
DEMOKRASI DI INDONESIA TEORI & PRKTIK
Buku ini membahas tentang demokratisasi di Indonesia pada masa pasca Orde Baru. Disusun berdasarkan hasil lokakarya yang menampilkan para pakar politik Jerman dan Indonesia, buku ini membahas berbagai aspek politik � partai politik, konstitusi, kebijakan luar negeri, resolusi konflik, mekanisme birokrasi, pemerintahan lokal, masyarakat sipil (civil society) dan hubungan antar agama � dalam proses transisi menuju demokrasi di Indonesia. Argumen utama buku ini adalah bahwa demokrasi Indonesia saat ini berada di tengah-tengah antara tingkat �terkonsolidasi� (consolidated atau embedded) dan �defektif/cacat� (defective). Di satu sisi, demokrasi Indonesia dapat dikatakan terkonsolidasi dengan merujuk pada adanya pemilihan umum yang fair dan damai, kebebasan berpendapat, maraknya masyarakat sipil, dan konstitusi yang mendorong berfungsinya mekanisme kontrol (checks-and-balances). Namun di sisi lain, demokrasi Indonesia menunjukkan tanda-tanda defektif dengan merujuk pada masih adanya kekuatan-kekuatan anti-demokrasi (kelompok-kelompok ekstrim keagamaan, mafia peradilan, chauvinis, dan sebagainya), masih kuatnya budaya paternalisme di dalam partai politik, dan korupsi yang memperlemah legitimasi lembaga negara. Mengadopsi konsep �demokrasi melekat� (embedded democracy) dan �demokrasi defektif/cacat� (defective democracy) yang dikemukakan oleh teoretisi transisi demokrasi Wolfgang Merkel, buku ini mencoba memotret seberapa jauh tingkat konsolidasi (consolidation atau embeddedness) atau kecacatan (defectiveness) demokrasi di Indonesia pasca Orde Baru setidak-tidaknya hingga pemilihan umum 2004. Dengan muatan teori yang komprehensif dan ulasan empiris yang memadai, buku ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi para pengamat politik, pengajar ilmu politik, mahasiswa, dan peminat politik Indonesia pada umumnya.
Tidak tersedia versi lain